Orang-orang pernah berkata bahwa menjadi dewasa berarti harus siap menghadapi situasi yang kadang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, salah satunya yaitu harus siap terjebak pada sebuah pekerjaan yang awalnya tak pernah ada di daftar cita-cita atau pun profesi impian semasa remaja. Hingga pada suatu ketika, sebuah ingatan kembali menarik diri kita ke masa lalu, masa ketika seorang anak kecil dengan semangat membara menjawab pertanyaan khas yang sering ditanyakan oleh orang tua atau guru kepada anak-anak:
“Cita-citamu apa, Nak?”
Lalu anak kecil itu dengan lantang menyebutkan satu per satu mimpi, menjelaskan mengapa ia ingin menjadi ini dan itu, matanya berbinar dan bibirnya melengkung, tak ada kekawatiran yang tersirat di wajahnya, yang anak kecil itu tahu, ia [masih] bebas memilih menjadi apapun yang ia mau bila dirasanya menyenangkan untuk dibayangkan. Kamu merasakan hal yang sama? Sedang ikut menilik cita-cita di masa lalu juga? Selamat! Itu artinya kamu sudah tua, eh salah ding, maksudnya itu berarti kita sedang berada di situasi yang sama sebab aku pun sedang bernostalgia dengan beberapa cita-citaku semasa kecil dulu, seperti:
1. Ingin Jadi Pelukis
Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, menggambar merupakan salah satu kegiatan yang paling kusukai, bahkan dulu, aku sering diikutsertakan dalam lomba menggambar dan mewarnai antar sekolah, meski pada akhirnya tak memenangi lomba-lomba tersebut sih, hehe. Bermula dari mengikuti lomba, kecintaanku terhadap kegiatan menggambar pun makin menjadi-jadi, alhasil setiap kali ditanya periha cita-cita, ‘terkadang’ jawabanku adalah ingin menjadi tukang gambar atau pelukis karena kupikir sebuah profesi yang bermula dari hobi adalah suatu kebahagian yang paripurna~
Kenyataannya, sekarang tanganku rasanya kaku untuk mulai menggambar seperti dulu lagi, ternyata benar kata orang “practice makes perfect” kalo jarang dipraktekan, ya kapan-kapan aja lah ya perfect-nya. Hiks.
2. Ingin Jadi Penulis
Ketika masih kelas 5 SD, aku pernah diam-diam membaca buku catatan ibu yang tersimpan di lemari kamar, tulisan tersebut berhasil membuatku sedih, sebab catatannya menggunakan tulisan sambung dan aku udah pasti enggak bisa baca baca tulisan tersebut dong! Karena kecewa, aku akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak ibu; menulis catatan atau diary. Tentu, bukan dengan tulisan bersambung, agar kelak saat anak-anak aku diam-diam membaca buku diary ibunya, mereka bisa membaca tulisanku dengan perasaan puas. Hehe
Sejak terbiasa menulis diary, aku menjadi benar-benar jatuh cinta dengan dunia tulis-menulis, sampai sekarang. Semoga tercapai.
3. Ingin Jadi Penjaga Kebun Binatang
Baiklah, aku tidak ingin menyebutkan poin ini sebagai sesuatu yang konyol seperti kata orang-orang, karena menurutku ini justru merupakan salah satu cita-cita keren yang berbeda dengan cita-cita teman lain. Dulu, alasanku ingin menjadi penjaga kebun binatang adalah karena aku suka dengan banyak hewan, aku bahkan pernah menyebut diriku sebagai seorang pecinta hewan terutama kucing, namun karena di tempat tinggalku tidak ada kebun binatang, aku pun menjadikan rumah sebagai penggantinya. Aku pernah memelihara kambing milik nenek, memelihara burung hias milik tetangga, memelihara ayam pemberian Omku, memelihara kucing yang kuambil di jalanan,
Alhasil dari semua pengalaman itu, aku berpikir "keren juga ya kalau kerja di tempat yang banyak hewannya?" dan akhirnya terlintas di kepalaku untuk bercita-cita jadi penjaga kebun binatang. Ohya, aku tidak pernah mengatakan ini kepada orang tuaku, takut disuruh ganti cita-cita.
4. Ingin Berkeliling Dunia
Kurasa ini adalah salah satu cita-cita banyak orang. Sejak kecil aku selalu berangan-angan bisa mengunjungi berbagai negara karena penasaran dengan suasana dan musim-musim di sana. Aku ingin tahu musim salju, musim semi dan musim-musim lainnya itu seperti apa, jadinya berkeliling dunia pun kujadikan sebagai salah satu cita-citaku. Huhu
***
Sampai pada baris ini, aku kemudian merenung lagi, adakah cita-cita lain yang belum aku ceritakan? adakah yang sudah berhasil kuwujudkan? hm, seandainya saja waktu bisa diputar kembali ke masa lalu, ketika ditanyai tentang cita-cita, mungkin jawabanku akan berubah;
“kalau sudah dewasa, cita-citaku ingin menjadi kecil seperti saat ini lagi, Bu. Hehe”
Ntap!
quote yang luar biasa “kalau sudah dewasa, cita-citaku ingin menjadi kecil seperti saat ini lagi, Bu. Hehe” dan bagian paling lucu itu yang itu yang ini "tulisan tersebut berhasil membuatku sedih, sebab catatannya menggunakan tulisan sambung" wah tulisannya selalu bikin kaget dan merenubg.
BalasHapusSebab menjadi kecil dan bisa balik lagi ke masa anak-anak adalah cita-cita orang dewasa, Kadwi.
HapusHahahah, Alhamdulillah ya
Jadi flashback dengan cita2 masa kecil ku juga mbak. 😂
BalasHapusMenilik masa-masa kecil itu asik kan, Mba?:")
HapusSetelah baca ini kemudian ku merenung juga. Iya ya cita-citaku apa kabar? Sama kayak kamu, suka pengin balik ke jadi anak kecil aja bhahaa. Dunia orang dewasa rumit bet.
BalasHapusNah kan, ikut merenung:")
HapusBalik lagi ke masa kanak-kanak sepertinya sudah menjadi impian orang dewasa, walaupun sebenernya gak mungkin sih. Hueheue