Aku adalah lulusan dari salah satu sekolah kejuruan di Ternate yaitu SMK Negeri 1 Kota Ternate, sekolah ini bisa dibilang cukup terkenal di tempat tinggalku, karena siswa-siswanya yang berprestasi dan berkompeten di bidang mereka, aku mengambil jurusan Pariwisata, alasannya karena ketertarikanku terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan rekreasi atau wisata itu sendiri.
Saat masih duduk dibangku smk dulu aku punya banyak pengalaman menarik yang ingin diceritakan (sekalian flashback) ke siapapun yang bersedia mendengarkan ataupun membacanya, hahah. Salah satu pengalaman menarik yang kupunya adalah ketika aku dipilih menjadi ketua osis untuk sementara selama ketos aslinya tidak berada disekolah karena harus melakukan prakerin kurang lebih 2 bulan lamanya pada tahun 2012 lalu. Dimana pada saat itu aku masih duduk di kelas 10 dan tidak berminat sama sekali untuk mengikuti organisasi apapun. Dan untuk membuat osis tetap aktif disekolahku, ketos aslinya diharuskan mencari pengganti sementara, and you know what? i was choosen as the osis' chairman ! I WAS CHOOSEN !!!
Aku heran kenapa ketos aslinya memilihku untuk menggantikan dia, padahal pada saat itu aku tidak terikat dengan organisasi apapun termasuk Osis, sehingga aku tidak begitu terkenal pada masa itu. Aha, sebenarnya ketua osis tersebut tidak langsung memilihku, awalnya dia mengutus 2 anggota osis yang notabenenya adalah teman kelasku untuk mencari pengganti dia, dan entah benda asing apa yang terdapat dalam kepala kedua temanku tersebut sehingga mereka memilih dan membujukku untuk menjadi ketua osis selama 60 hari. Dua orang temanku yang bernama riri dan firhad itu mengatakan bahwa mereka percaya kalau aku cocok untuk menjadi pengganti sementara ketos. Masalahnya, kenapa mereka bisa berasumsi seperti itu ? bukankah ada wakil ketua osis? kenapa tidak memilih salah satu anggota osis saja? Haaaah for the sake of food, bahkan pertanyaan itu masih berputar dikepalaku sampai sekarang, i got no answer for those questions!
Pepatah "malu bertanya sesat dijalan" ternyata benar-benar terjadi padaku. Seandainya saja pada saat itu aku sudah mengenal teknologi gps, pasti aku tidak akan tersesat dan kebingungan seperti saat ini. Eh hahah.
Akhirnya aku bersedia untuk menjadi ketua osis, meskipun aku sendiri tidak tau apa yang harus dilakukan oleh ketua osis abal-abal sepertiku. Kata Riri, aku hanya perlu menyusun program kerja osis, mengkoordinasi semua rapat, mengontrol kerja pengurus, dan memimpin rapat osis. Kedengarannya ribet kan? Hadeeeuh, itu semua memang ribet bet bet banget, tapi sebagai orang yang bertanggung jawab, aku berusaha untuk melakukan itu semua meskipun pada akhirnya tidak dipedulikan oleh pengurus osis lain.
Mungkin para pengurus-pengurus osis yang lain tidak dapat menerima kehadiranku sehingga apapun yang aku lakukan, dinilainya sebagai sesuatu yang tidak memiliki arti alias USELESS. Bahkan bukan pengurus osis saja yang bersikap seperti itu tetapi guru pembimbing pun melakukan hal yang sama, acuh tak acuh terhadap ku. Memangnya apa salahku sih? kenapa semuanya harus bersikap seperti itu? kalaupun memang ada yang salah, aku siap menerima kritikan dan komentar pedas yang bikin nyesek, bahkan nusuk sekalipun, yang penting apa yang aku lakukan bisa mendapat respon, yeaaah namun apa daya takdir berkata lain -Singkat cerita- Dua bulan berlalu, jabatanku sebagai ketua osis palsu sementara akhirnya terlepas juga. Aku merasa sangat lega karena tidak akan lagi kecewa terhadap diriku sendiri yang selalu terlihat useless dimata orang-orang tadi.
Beberapa bulan kemudian setelah terlepas dari jabatan ketos dan resmi naik ke kelas 2. Tibalah saatnya untuk pemilihan ketua osis baru angkatan 2012-2013, aku disarankan untuk mencalonkan diri dan menjadi kandidat oleh beberapa teman karena mereka menganggapku sudah cukup berpengalaman, and I said NO, i'm tired and scared of it.
Siapa aku? memangnya ada yang mau memilihku menjadi ketua osis? oh my God, bahkan orang yang mengenalku disekolah saja bisa dihitung menggunakan 10 jari dari 100 orang Hahahah. Well, Intinya aku sudah tidak mau lagi mengurusi hal-hal seperti itu.
Dan, dibalik semua itu, aku bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bisa merasakan menjadi ketua osis meskipun hanya 2 bulan (60 hari). Alhamdulillah
Sekian. Wassalam
0 Komentar:
Posting Komentar
share your comments here